JAKARTA - Saat ini media sosial menuntut
tanggung jawab yang besar. Faktanya, kurangnya tanggung jawab di media
sosial bisa membahayakan.
Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan terjadi karena penggunaan
media sosial yang tidak tepat, maka perlu memperhatikan beberapa hal.
Dilansir dari Mashable, Jumat (7/9/2012), ada 6 hal yang harus dihindari pengguna media sosial, khususnya pelajar.
1. Mempublikasikan aktivitas ilegal: Tidak
bisa dihindari banyak pelajar dan mahasiswa melakukan eksperimen. Tapi
yang harus diperhatikan adalah berhati-hati mempublikasikan video atau
petualangan yang tidak berguna, karena kemungkinan bisa menghadapi
tekanan dari sekolah dan tuntutan hukum.
2. Penindasan: Penindasan merupakan salah satu
masalah yang paling serius di sekolah. Perlakukan yang kejam dan
kata-kata penghinaan sering mengarah pada kekerasan, depresi, bunuh
diri, dan diskriminasi.
Penindasan tidak hanya terjadi di "dunia nyata", tapi juga di dunia maya
atau internet. Ketika pelajar menggunakan media sosial, blog, atau
ruang online virtual lainnya sebagia forum untuk membicarakan hal yang menyakitkan, maka resiko dari penindasan tidak bisa diukur.
Bagi yang melakukan, tidak hanya bisa dikeluarkan dari sekolah, tapi juga menghadapi penuntutan hukum yang serius.
3. Membicarakan hal buruk tentang guru:
Penindasan tidak hanya terjadi antar pelajar. Pelajar yang berbicara hal
buruk tentang guru mereka atau mempublikasikan foto memalukan guru,
juga memiliki risiko yang sangat besar.
"Mempublikasikan komentar negatif tentang guru di sekolah Anda adalah
seperti memberitahukan bahwa Anda akan "membakar jembatan," kata
asosiasi profesor multimedia di Point Park University, Heather Starr
Fiedler.
Kerena itu, pelajar disarankan untuk bersikap waspada atas posting yang
dibuat mengenai sekolah atau guru-guru karena kita tidak pernah
mengetahui perasaan siapa yang akan telruka dengan publikasi tersebut.
4. Mempublikasikan konten dari komputer sekolah:
Banyak sekolah yang melarang aktivitas di komputer yang tidak
berhubungan langsung dengan tugas, termasuk penggunaan media sosial.
Karena itu, jangan berpikir bahwa tweet atau update status yang
di-posting dari komputer sekolah tidak bisa diketahui, pasalnya, sudah
banyak sekolah menerapkan sistem yang bisa melacak alamat log-in dan IP.
5. Mempublikasikan informasi rahasia: Ini
sebenarnya berlaku untuk semua pengguna media sosial, bukan hanya
pelajar. Tapi anak muda, biasanya sangat rentan terhadap predator online dan pencuri identitas.
Sehingga, konten seperti foto yang dipublikasikan di media sosial seperti Facebook harus diwaspadai. Pasalnya, informasi sensitif tersebut akan bisa diakses oleh siapa saja, bukan hanya hacker yang bisa melakukannya.
6. Informasikan rincian lokasi: Sebaiknya jangan terlalu spesifik dengan aktivitas sosial, seperti check-in. Terutama, check-in di media sosial ketika sendiri atau berada di lokasi terpencil.
"Sebaiknya kurangi berbagi tentang keberadaan Anda, baik ketika Anda
sedang sendiri atau sedang berada di luar rumah sendiri," tutur analis
media sosial, Brad Hines.